Layarsatu – Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar, tak main-main soal kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam rapat evaluasi dan pembinaan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Lhokseumawe, Senin 10 Maret 2025, ia menegaskan bahwa pejabat yang tidak menjalankan tugas dengan baik bisa segera digeser dari jabatannya.

“Saya tidak bisa bekerja sendiri. Saya butuh tim yang disiplin dan punya tanggung jawab. Kalau tidak bisa, maka siap-siap diganti!” tegas Sayuti di hadapan para pejabat dan pegawai yang hadir.

Rapat yang juga dihadiri Wakil Wali Kota Husaini, dan Sekda T. Adnan, itu menjadi ajang evaluasi bagi ASN di lingkungan Pemko Lhokseumawe. Sayuti mengingatkan bahwa kepala bidang (Kabid) dan kepala bagian (Kabag) yang tidak mampu menunjukkan kinerja maksimal bisa dengan mudah digantikan oleh pejabat lain yang lebih kompeten.

Tak Ada Tempat bagi Pejabat Malas

Sayuti menegaskan bahwa kepemimpinannya bukan sekadar formalitas, melainkan tanggung jawab besar kepada masyarakat. Ia tidak ingin ada pejabat yang bekerja setengah hati dan menghambat jalannya pembangunan kota.

“Saya punya janji kepada rakyat. Kalau program tidak berjalan karena pejabat malas, saya yang akan merasa bersalah. Makanya, saya tak ragu untuk mengganti yang tidak serius bekerja,” ujarnya.

Untuk itu, ia memberikan waktu satu minggu bagi para pimpinan OPD untuk memastikan bawahannya bekerja dengan baik. Jika masih ada yang bermasalah, maka pimpinan OPD itu sendiri yang akan dievaluasi.

Tak Ada Jual Beli Jabatan, Semua Berdasarkan Kinerja

Dalam kesempatan tersebut, Sayuti juga menepis isu adanya jual beli jabatan di lingkungan Pemko Lhokseumawe. Ia menegaskan bahwa seluruh pejabat dipilih berdasarkan kompetensi dan kinerja, bukan karena kedekatan atau faktor lain.

“Saya butuh orang yang benar-benar mau membangun kota ini. Jabatan bukan untuk dijual atau jadi alat kepentingan pribadi,” katanya dengan nada serius.

Selain itu, ia juga menyoroti kondisi tata kota, terutama penggunaan kanopi ruko yang dianggap mengganggu estetika kota. Ia meminta pemilik usaha untuk menaati aturan agar wajah kota tetap tertata rapi.

TPP Tetap Dibayar, Tapi Disiplin Jadi Syarat

Sayuti turut menyinggung soal Tunjangan Prestasi Kerja (TPP) ASN yang sempat tertunda selama dua bulan. Ia memastikan bahwa hak pegawai tetap diberikan, tetapi dengan satu syarat disiplin. “Kalau jam kerja mulai pukul 08.00 WIB, maka semua pegawai harus sudah di tempat kerja, bukan baru berangkat dari rumah,” tegasnya.

Ia berharap dengan kebijakan ini, kinerja ASN di Lhokseumawe semakin baik dan pembangunan kota bisa berjalan sesuai rencana.“Mari kita bangun kota ini bersama. Tidak ada lagi pejabat malas, tidak ada lagi ASN yang bekerja asal-asalan. Kalau tidak mau disiplin, lebih baik mundur daripada dirotasi!” pungkasnya.***

Wali Kota Lhokseumawe Ultimatum Pejabat Tak Disiplin: “Siap-Siap Dirotasi!

BERITA TERKAIT

KOMENTAR (0)

TERPOPULER

TAG POPULER