Layarsatu - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengungkap kasus dugaan korupsi besar di sektor keuangan negara, Senin 3 Maret 2025. Lima orang resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam skandal pemberian fasilitas kredit oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) kepada PT PE. Mereka adalah DW dan AS selaku Direktur Pelaksana LPEI, JM sebagai Komisaris Utama PT PE, NN selaku Direktur Utama PT PE, serta SMD yang menjabat sebagai Direktur PT PE.

Berdasarkan hasil penyelidikan, KPK menduga praktik korupsi ini telah menyebabkan kerugian negara mencapai USD60 juta atau sekitar Rp11,7 triliun. Modus operandi yang terungkap melibatkan benturan kepentingan antara petinggi LPEI dan debitur PT PE. Para tersangka diduga terlibat dalam kesepakatan awal untuk mempermudah pencairan kredit tanpa memenuhi prosedur yang berlaku. Tak hanya itu, pengawasan terhadap penggunaan dana kredit pun diabaikan meskipun terdapat indikasi penyimpangan.

Tak hanya dari sisi internal LPEI, PT PE juga diduga memanipulasi berbagai dokumen penting, termasuk purchase order dan invoice yang dijadikan dasar pencairan kredit. Perusahaan tersebut juga melakukan praktik window dressing pada laporan keuangan guna menyembunyikan kondisi keuangan yang sesungguhnya serta menggunakan fasilitas kredit tidak sesuai dengan perjanjian.

Lebih jauh, KPK menemukan bahwa praktik serupa juga terjadi pada 11 debitur lain yang menerima fasilitas kredit dari LPEI. Penyidikan masih terus berlangsung, dan hingga saat ini, para tersangka belum ditahan. KPK menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini serta menyeret pihak yang bertanggung jawab ke meja hukum guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kasus ini menjadi pengingat penting tentang perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara. KPK mengimbau seluruh lembaga keuangan untuk lebih waspada terhadap potensi penyalahgunaan wewenang demi mencegah kerugian negara di masa mendatang. [kpk.go.id].***

KPK Tetapkan 5 Tersangka Korupsi Kredit LPEI, Negara Rugi Rp11,7 Triliun

BERITA TERKAIT

KOMENTAR (0)

TERPOPULER

TAG POPULER